Susah, begitulah kira-kira satu kata yang ada di otak saya ketika ingin menjawab cara agar siswa mudah bicara bahasa Inggris.
Guru bahasa Inggris pasti tahu bahwa materi bahasa Inggris, khususnya speaking, masih saja terpaku pada cara agar siswa bisa mengungkapkan beberapa expression dalam bahasa Inggris; bahkan konon siswa dituntut untuk bisa berbicara menggunakan idiom. Benarkah?
Jika hal ini terus terjadi, yang ada adalah siswa terus menghafalkan
materi speaking tersebut. Mereka pasti merasa bahwa materi speaking
dalam bahasa Inggris tidak jauh beda dengan materi grammar. Lagi-lagi menghafal... Permasalahan ini saya anggap sebagai masalah yang serius dan harus cepat dibenahi.
Belum lagi dengan banyaknya materi pelajaran di tingkat menengah__dimana kegiatan belajar mengajar lebih sering menggunakan bahasa Indonesia__
ditambah alokasi waktu belajar bahasa Inggris yang sedikit, saya dengan
tegas akan menjawab "Tidak ada cara paling mujarab agar siswa mudah
berbicara bahasa Inggris."
Dulu,
saya masih ingat ketika bertemu seorang guru bahasa Inggris di sekolah
menengah kejuruan bertaraf internasional, ia tak pernah mengajarkan
bahasa Inggris sesuai silabus dan rpp bahasa Inggris. Yang ia lakukan hanyalah mengajarkan apa yang ia ingat dalam benaknya saja. Dengan kata lain ia mengajarkan bahasa Inggris semaunya sendiri. Mengapa ia melakukan hal terlarang dalam
dunia pengajaran bahasa Inggris di Indonesia ini? Ternyata, ia
menganggap bahwa belajar bahasa Inggris untuk kalangan SMP dan SMA itu
cuma 3 bulan saja; yaitu ketika diadakan les bahasa Inggris di sekolah untuk kesiapan Ujian Nasional (UN); Selebihnya terserah....
Memang, tuntunan pendidikan di Indonesia yang mengharuskan siswa lulus ujian nasional bahasa Inggris kadang
membuat seorang guru fokus hanya pada materi khusus alias kisi-kisi
soal bahasa Inggris yang sering muncul pada UN. Namun, tindakan guru
bahasa Inggris dengan mengabaikan prinsip pembelajaran di sekolah
bukanlah contoh yang baik; meski ia kadang merasa "kurang pas" dengan
ketentuan pemerintah tersebut.
Lalu Apa Solusinya?
Saya
sendiri bingung harus memberi solusi apa; karena sudah berkali-kali
saya katakan bahwa saya bukan seorang guru bahasa Inggris yang tahu
betul akan akar permasalahan ini. Namun, dari analisa di atas, saya
pastikan bahwa masalah utama mengapa siswa susah untuk bicara bahasa
Inggris adalah "Kita sudah terbiasa dengan Bahasa Indonesia." atau lebih parah lagi, "Kita (baik guru atau murid) sudah terbiasa dengan bahasa daerah," bahasa Jawa misalnya.
Tak akan mungkin kita memaksakan belajar matematika menggunakan bahasa Inggris. Jangankan tingkat SMP dan SMA, terkadang mahasiswa pun
harus putar otak dahulu untuk berbicara bahasa Inggris ketika
menanyakan "materi algoritma" matematika kepada gurunya. Pun juga
demikian, seorang guru Matematika atau guru pelajaran selain bahasa
Inggris lainnya, pasti sangat ogah mengajarkan mata pelajaran yang ia ampu menggunakan bahasa Inggris. Suatu hal yang berat.. menghilangkan kebiasaan berbahasa Indonesia..
Terkecuali,
seorang guru bahasa Inggris mempunyai ide cemerlang untuk mengimbangi
kebiasaan berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dan juga, para siswa
harus tahu keinginan gurunya tersebut. Jika sudah demikian, pasti ada
jalan alternatif yang bisa menumbukan rasa cinta akan belajar bahasa
Inggris, tidak hanya dalam hal speaking saja, tapi juga skill lainnya. Benarkah?
Salah
satu yang "mungkin" ampuh mengatasi bahasa Indonesia dengan bahasa
Inggris ini adalah dengan "MEMAKSAKAN" siswa supaya berbicara bahasa
Inggris di wilayah-wilayah sekitar sekolah tertentu. Dengan kata lain,
kewajiban siswa dan bahkan guru untuk bicara bahasa Inggris di ENGLISH AREA.
Cara ini mungkin paling efektif agar semua elemen di sekolah mau
berbahasa Inggris. Oleh karena itu, persiapan akan adanya ENGLISH AREA
(Area Wajib berbahasa Inggris) harus benar-benar matang.
Selain cara di atas, ada juga cara "ikhlas" mengatasi permasalahan ini, yaitu dengan mengajak siswa mengikuti bimbingan belajar bahasa Inggris GRATIS di rumah Bapak / Ibu guru bahasa Inggris. Itupun harus dilakukan dengan sangat intensif. Demi meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris, apakah seorang guru berani menawarkan hal tersebut? dan apakah siswa juga mau mengikutinya?
Selain cara di atas, ada juga cara "ikhlas" mengatasi permasalahan ini, yaitu dengan mengajak siswa mengikuti bimbingan belajar bahasa Inggris GRATIS di rumah Bapak / Ibu guru bahasa Inggris. Itupun harus dilakukan dengan sangat intensif. Demi meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris, apakah seorang guru berani menawarkan hal tersebut? dan apakah siswa juga mau mengikutinya?
Entahlah??
Catatan:
Tulisan ini ditulis untuk menjawab pertanyaan salah satu guru bahasa
Inggris dan "mungkin" juga seorang penerjamah tersumpah Jogja-Solo
tentang cara agar siswa mudah bicara bahasa Inggris. Mungkin ada jawaban
lain yang lebih baik? Karena saya yakin, para guru bahasa Inggris pasti
lebih mengetahui cara mengatasi permasalahan ini. :)